Assalamualaikum.
Alhamdulillah saya masih bisa posting lagi hari ini. Bahasan kali ini kita akan mulai pembahasan baru, yaitu i'rob (إِعرَاب). Apa itu i'rob (إِعرَاب)? Di tulis dalam kita jurumiyah :
باب الإعراب
الإعراب هو تغيير أواخر الكلم لاختلاف العوامل الداخلة عليها لفظاً أو تقديراً
Sekarang kita bahas satu persatu
باب الإعراب (baabul i'robi)
Artinya = ini adalah bab yang menjelaskan tentang i'rob.
الإعراب (al i'roobu)
Artinya = yang dinamakan i'rob
هو (huwa)
Artinya = adalah
تغيير أواخر الكلم (tagyiiru awaakhiril kalimi)
Artinya = berubahnya akhir-akhir kalam (kalimahh)
لاختلاف العوامل (likhtilaafil awaamili)
Artinya = karena beda-bedanya amil-amil
الداخلة عليها (addaakhilati alaiha)
Artinya = yang masuk ke dalam kalimah tersebut
لفظاً (lafdon)
Artinya = entah itu berubah secara lafdi (لَفظِي) (terlihat oleh mata)
أو تقديراً (au taqdiiron)
Artinya = ataupun berubah secara taqdir (تقدير) (tidak terlihat oleh mata).
Seperti yang ditulis diatas, i'rob (إِعرَاب) adalah perubahan setiap akhir kalimah karena adanya amil (عَامِل) yg masuk. Yang dimaksud amil (عَامِل) adalah lafadz yang bisa merubah kedudukan i'rob (إِعرَاب) lafadz lain. Contoh haraf khofad (حُرُوفِ الخَفضِ). Kita ambil lafadz min (مِن). Saat ada lafadz yang ditempeli lafadz min (مِن), maka lafadz tersebut harus berkedudukan i'rob khofad. Contoh lafad al masjidu (المَسجِدُ). Saat lafadz min (مِن) ditempelkan pada lafadz al masjidu (المَسجِدُ), cara bacanya jadi minal masjidi (مِنَ المَسجِدِ). Lafadz al masjidi ( المَسجِدِ ) harus berkedudukan khofad, karena min (مِن) adalah lafadz yg menjadikan khofad. Lafadz yg merubah kedudukan i'rob seperti min (مِن) disebut amil (عَامِل), dan lafadz yang berubah kedudukan karena adanya amil (عَامِل) seperti lafadz al masjidi (المَسجِدِ) disebut ma'mul (مَعمُول).
Dan lihat lah perubahan akhir lafadz dari dommah (دُ) menjadi kasrah (دِ), itulah yg dimaksud i'rob (إِعرَاب). Contoh lain pada lafadz bismillah (بِسْمِ اللّهِ). Para ulama atau guru selalu membacanya bismi (بِسْمِ), tidak bisma (بِسمَ) atau bismu (بِسمُ). Karena kita juga telah tau bahwa ba' (ب) adalah amil (عَامِل) yg menjadikan lafadz khofad, jadi lafadz ismi (اسمِ) menjadi ma'mul (مَعمُول) yg dibaca khofad. Perubahan-perubahan pada akhir lafadz tersebut adalah contoh lafdi (لَفظِي) karena perubahannya terlihat jelas dengan mata.
Perubahan taqdir seperti lafadz ja'al fataa (جَاءَ الفَتَي) roaitul fataa (رَأَيتُ الفَتَي) marortu bil fataa (مَرَرتُ بِالفَتَي). Jaa (جَاءَ) adalah amil rof'i, roaitu (رَأَيتُ) adalah amil nasbi dan ba (بِ) adalah amil khofdi. Ditempeli amil (عَامِل) apapun cara baca fataa (الفَتَي) tetap tidak berubah, tapi bukan berarti fataa (الفَتَي) tidak berurah, fataa (الفَتَي) tetap berubah saat dimasuki amil (عَامِل), hanya saja perubahannya perubahan takdir (تقدير) atau tidak terlihat.
untuk bahasan macam-macam kedudukan i'rob akan kita bahas di depan. Maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum.
Alhamdulillah saya masih bisa posting lagi hari ini. Bahasan kali ini kita akan mulai pembahasan baru, yaitu i'rob (إِعرَاب). Apa itu i'rob (إِعرَاب)? Di tulis dalam kita jurumiyah :
باب الإعراب
الإعراب هو تغيير أواخر الكلم لاختلاف العوامل الداخلة عليها لفظاً أو تقديراً
Sekarang kita bahas satu persatu
باب الإعراب (baabul i'robi)
Artinya = ini adalah bab yang menjelaskan tentang i'rob.
الإعراب (al i'roobu)
Artinya = yang dinamakan i'rob
هو (huwa)
Artinya = adalah
تغيير أواخر الكلم (tagyiiru awaakhiril kalimi)
Artinya = berubahnya akhir-akhir kalam (kalimahh)
لاختلاف العوامل (likhtilaafil awaamili)
Artinya = karena beda-bedanya amil-amil
الداخلة عليها (addaakhilati alaiha)
Artinya = yang masuk ke dalam kalimah tersebut
لفظاً (lafdon)
Artinya = entah itu berubah secara lafdi (لَفظِي) (terlihat oleh mata)
أو تقديراً (au taqdiiron)
Artinya = ataupun berubah secara taqdir (تقدير) (tidak terlihat oleh mata).
Seperti yang ditulis diatas, i'rob (إِعرَاب) adalah perubahan setiap akhir kalimah karena adanya amil (عَامِل) yg masuk. Yang dimaksud amil (عَامِل) adalah lafadz yang bisa merubah kedudukan i'rob (إِعرَاب) lafadz lain. Contoh haraf khofad (حُرُوفِ الخَفضِ). Kita ambil lafadz min (مِن). Saat ada lafadz yang ditempeli lafadz min (مِن), maka lafadz tersebut harus berkedudukan i'rob khofad. Contoh lafad al masjidu (المَسجِدُ). Saat lafadz min (مِن) ditempelkan pada lafadz al masjidu (المَسجِدُ), cara bacanya jadi minal masjidi (مِنَ المَسجِدِ). Lafadz al masjidi ( المَسجِدِ ) harus berkedudukan khofad, karena min (مِن) adalah lafadz yg menjadikan khofad. Lafadz yg merubah kedudukan i'rob seperti min (مِن) disebut amil (عَامِل), dan lafadz yang berubah kedudukan karena adanya amil (عَامِل) seperti lafadz al masjidi (المَسجِدِ) disebut ma'mul (مَعمُول).
Dan lihat lah perubahan akhir lafadz dari dommah (دُ) menjadi kasrah (دِ), itulah yg dimaksud i'rob (إِعرَاب). Contoh lain pada lafadz bismillah (بِسْمِ اللّهِ). Para ulama atau guru selalu membacanya bismi (بِسْمِ), tidak bisma (بِسمَ) atau bismu (بِسمُ). Karena kita juga telah tau bahwa ba' (ب) adalah amil (عَامِل) yg menjadikan lafadz khofad, jadi lafadz ismi (اسمِ) menjadi ma'mul (مَعمُول) yg dibaca khofad. Perubahan-perubahan pada akhir lafadz tersebut adalah contoh lafdi (لَفظِي) karena perubahannya terlihat jelas dengan mata.
Perubahan taqdir seperti lafadz ja'al fataa (جَاءَ الفَتَي) roaitul fataa (رَأَيتُ الفَتَي) marortu bil fataa (مَرَرتُ بِالفَتَي). Jaa (جَاءَ) adalah amil rof'i, roaitu (رَأَيتُ) adalah amil nasbi dan ba (بِ) adalah amil khofdi. Ditempeli amil (عَامِل) apapun cara baca fataa (الفَتَي) tetap tidak berubah, tapi bukan berarti fataa (الفَتَي) tidak berurah, fataa (الفَتَي) tetap berubah saat dimasuki amil (عَامِل), hanya saja perubahannya perubahan takdir (تقدير) atau tidak terlihat.
untuk bahasan macam-macam kedudukan i'rob akan kita bahas di depan. Maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum.
Syukron ilmunya
ReplyDelete