Friday, 5 February 2016

jurumiyah bag 11 (penempatan harkat dommah sebagai ciri i'rob rofa)

_السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sebelumnya kita telah membahas tentang ciri-ciri i'rob rofa (رفع), dan kali ini kita akan bahas tentang penempatan daripada ciri-ciri rofa tersebut. Ciri pertama pada i'rob rofa adalah harkat dommah (ُ). Tapi apakah semua lafadz yang berakhiran harkat dommah (ُ) dikatakan berkedudukan rofa (رفع)?. Ternyata tidak semua lafadz yang berakhiran harkat dommah berkedudukan rofa (رفع). Lalu lafadz mana saja yang dikategorikan berkedudukan rofa saat berakhiran harkat dommah (ُ)?. Di jurumiyah ditulis :

فأما الضمة فتكون علامة للرفع في أربعة مواضع في الإسم المفرد وجمع التكسير وجمع المؤنث السالم والفعل المضرع الذي لم يتصل بآخره شيء

Sekarang kita bahas lebih rinci

فأما الضمة (fa'ammaddommatu)
Artinya = maka adapun harkat dommah

فتكون (fatakuunu)
Artinya = maka ada harkat dommah

علامة (alaamatan)
Artinya = itu jadi ciri

للرفع (lirrof'i)
Artinya = pada i'rob rofa

في أربعة مواضع (fii arba'atin mawaadi'a)
Artinya = didalam empat (4) tempat

في الإسم المفرد (fil ismil mufrodi)
Artinya = pertama dalam isim mufrod

وجمع التكسير (wajam'ittaksiiri)
Artinya = kedua didalam jama taksir

وجمع المؤنث السالم (wajam'il mu'annasissaalimi)
Artinya = ketiga didalam jama muannas salim

والفعل المضرع (wal fi'lil mudori'i)
Artinya = dan keempat didalam fiil mudori

الذي لم يتصل (alladzi lam yattasil)
Artinya = yang belum bertemu

بآخره شيء (bi'aakhirihi syai'un)
Artinya = apapun juga dengan akhiran fiil mudori

Harkat dommah (ُ) adalah ciri utama atau ciri asli dari i'rob rofa (رفع). Itu berarti ketiga ciri yang lain pada i'rob rofa adalah ciri pengganti. Harkat dommah (ُ) menjadi ciri daripada rofa (رفع) dalam 4 tempat, artinya jika ditemukan ada lafadz yang berakhiran dommah (ُ) selain dari yang empat, maka itu bukan dommah yang menjadi ciri rofa. Karena kita telah ketahui bahwa i'rob atau kedudukan suatu lafadz bukan hanya satu, dan masing-masing i'rob punya ciri, masing-masing dari cirinya pun punya tempat. Tempat yang menjadi harkat dommah (ُ) menjadi ciri rofa (رفع) ada 4, yaitu :

  • Isim mufrod

Isim mufrod adalah kalam isim (اسم) yang yang mempunyai arti tunggal. Kita telah ketahui tentang ciri-ciri kalam isim (اسم) sebelumnya, dan bisa kita ketahui arti tunggal jika kita lihat artinya. Mufrod berarti tunggal, atau satu, jadi isim mufrod adalah isim yang menunjukkan satu orang, atau satu benda, atau satu tempat atau apa saja yang yang dihitung 1. Contoh seperti lafadz alkitaabu (الكِتَابُ) dalam surah albaqarah ayat 2. Isim mufrod tersebut berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah. Bisa kita lihat ciri isim dalam lafadz tersebut, dan jika kita baca terjemahannya bisa kita ketahui artinya adalah kitab (kitab disitu mengarah pada alqur'an), kitab berarti tunggal atau satu, karena jika menunjukkan banyak maka akan ditulis kitab-kitab atau beberapa kitab.

  • Jama taksir

Jika mufrod berarti satu, maka jama berarti banyak (lebih dari 2). Dalam bahasa arab hitungan 1 = mufrod (مفرد), 2 = tasniyah (تثنية), dan jika lebih dari 2 (3 dan seterusnya) = jama (جمع). Taksir artinya pecah, artinya jama taksir adalah jama pecah atau lafadz yang dibuat jama tapi tidak beraturan seperti bentuk mufrodnya. Admin akan tulis penjelasan tentang jama taksir di lain waktu, karena jika ditulis disini terlalu panjang. Contoh jama taksir yang mempunyai harkat dommah sebagai ciri rofa adalah lafadz asyhurun (اَشهُرٌ) dalam surah albaqarah. Jama taksir tersebut berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah.

  • Jama muannas salim

Jama yang tidak mengikuti aturan mufrod disebut jama taksir, sedangkan yang mengikuti aturan atau bentuk mufrodnya ada 2, yaitu jama mudzakkar (جمع مذكر) (untuk laki-laki) dan jama muannas (جمع مؤنث) (untuk perempuan). Sedangkan salim (سالم) berarti yang tidak menggunakan haraf illat (علة). Penjelasannya juga akan kita bahas nanti, karena terlalu panjang. Contoh seperti lafadz muhkamaatun (مُحكَمَاةٌ) dalam surah ali imron ayat 7. Jama muannas salim tersebut berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah.

  • Fiil mudori

Kita tidak akan mengetahui apa itu fiil mudori jika kita tidak belajar ilmu shorof, maka untuk mengetahui apa itu fiil mudori, kita harus belajar ilmu shorof. Penjelasan fiil mudori akan ada pada postingan admin yang lain tentang belajar ilmu shorof. Fiil mudori bisa dikatakan berkedudukan rofa jika tidak ada amil (عامل) yang menempel atau masuk pada lafadz fiil mudori. Jika tidak ada amil (عامل) yang masuk, maka dipastikan fiil mudori tersebut berkedudukan rofa. Jika kedudukan rofa fiil mudori ditentukan dengan tidak adanya amil (عامل) yang masuk, maka ciri bahwa kedudukan rofa fiil mudori dengan harkat dommah ditentukan juga dengan tidak adanya dhomir (ضمير) yang masuk pada fiil mudori (teliti dengan yang ditulis tebal, jangan sampai tertuka). Itulah yang dimaksud dengan الذي لم يتصل بآخره شيء. Bedanya jika amil (عامل) yang menentukan kedudukan ada di awal lafadz fiil mudori, maka domir (ضمير) yang menentukan cirinya ada di akhir fiil mudori. Contoh seperti lama yaquulu (يَقُولُ) dalam surah albaqarah ayat 8. Fiil mudori tersebur berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah.

Terus belajar, terus berusaha, jangan menyerah dan jangan lupa berdo'a. Mungkin akan kebingungan dan tidak terlalu mengerti saat pertama belajar, tapi _اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ seiring berjalan waktu kita akan lebih mengerti.

Jangan lupa like fp kami di www.facebook.com/bisaxa juga follow twitter di @bisaxa. bantu bagikan juga link kami www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter atau social media lainnya agar bisa jadi pahala bagi kita semua. semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan Alloh s.w.t. آمِيـنَ...

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

وَاللَّهُ أَعلَم بِالصَّوَاب

وَالسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه

No comments:

Post a Comment