Thursday, 11 February 2016

Jurumiyah bag 14 (penempatan haraf nun sebagai ciri dari i'rob rofa)

اَلسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

Alhamdulillah kita telah sampai pada bahasan untuk ciri i'rob rofa (رفع) yang terakhir, yaitu haraf nun (ن). Sama seperti ciri rofa (رفع) yang lainnya, haraf nun (ن) juga mempunyai tempat saat jadi ciri rofa. Di dalam kitab jurumiyah di tulis :

واما النون فتكون علامة للرفع فى الفعل المضارع اذ اتصل به ضمير تثنية اوضمير جمع او ضمير المؤنثة المخاطبة

Sekarang kita perinci.

واما النون (wa ammannuunu)
Artinya = dan adapun haraf nun

فتكون (fatakuunu)
Artinya = maka ada itu haraf nun

علامة (alaamatan)
Artinya = jadi ciri

للرفع (lirrof'i)
Artinya = pada i'rob rofa

فى الفعل المضارع (fil fi'lil mudoori'i)
Artinya = di dalam fiil mudori'

اذ اتصل به (idzattasola bihi)
Artinya = tatkala bertemu dengan fiil mudori

ضمير تثنية (dhomiiru tasniyatin)
Artinya = dhomir tasniyah

اوضمير جمع (au dhomiiru jam'in)
Artinya = atau dhomir jama

او ضمير المؤنثة المخاطبة (au dhomiirul mu'annasatil mukhootobati)
Artinya = atau domir mufrodah muannasah mukhotobah

Ciri rofa (رفع) yang terakhir adalah haraf nun (ن). Haraf nun (ن) menjadi ciri dari i'rob atau kedudukan lafadz yang sedang rofa (رفع). Nun (ن) yang menjadi cirinya biasanya terdapat diakhir lafadz. Nun menjadi ciri rofa hanya dalam satu lafadz, yaitu dalam fiil mudori (فعل مضارع). Lalu apa bedanya dengan fiil mudori' (فعل مضارع) yang memakai dommah (ُ) sebagai ciri rofa (رفع)? Perbedaannya adalah jika fiil mudori yang memakai dommah (ُ) sebagai ciri rofa adalah fiil mudori yang akhirannya belum dimasuki dhomir apapun, dan fiil mudori yang memakai haraf nun (ن) sebagai ciri rofa adalah fiil mudori yang akhirannya telah dimasuki dhomir. Dhomir yang bisa masuk pada akhir fiil mudori ada 3. Yaitu :
  1. Dhomir tasniyah, yaitu alif (ا)
  2. Dhomir jama' yaitu wawu (و)
  3. Dhomir mufrodah muannasah mukhotobah, yaitu ya' (ي)


Kita telah bahas sebelumnya penjelasan tentang bilangan pada isim, yaitu mufrod (مفرد), tasniyah (تثنية) dan jama (جمع). Pun begitu dengan fiil, fiil mudori juga ada yang mufrod, tasniyah juga jama. Fiil mudori yang telah dimasuki oleh ketiga dhomir diatas ada lima, atau disebut juga dengan fiil lima (افعال الخمسة). Dengan kata lain, ciri fiil lima (افعال الخمسة) saat berkedudukan rofa (رفع) adalah haraf nun (ن). Lafadz fiil lima (افعال الخمسة) adalah sebagai berikut :
  1. Yafalaani (يَفْعَلَانِ) memakai alif
  2. Tafalaani (تَفْعَلَانِ) memakai alif
  3. Yafaluuna (يَفْعَلُوْنِ) memakai wawu
  4. Tafaluuna (تَفْعَلُوْنِ) memakai wawu
  5. Tafaliina (تَفْعَلِيْنِ) memakai ya'
Perhatikan juga tabel berikut :

lafadz fiil mudori (فعل مضارع) berkedudukan rofa
yang mempunyai ciri dommah (ُ)yang mempunyai ciri nun (ن)
 يَنْصُرُيَنْصُرَانِ, تَنْصُرَانِ, يَنْصُرُوْنَ, تَنْصُرُوْن, تَنْصُرِيْنَ
يَعُوْذُ, أَعُوْذُ, نَعُوْذُيَعُوْذَانِ, تَعُوْذَانِ, يَعُوْذُوْنَ, تَعُوْذُوْنَ, تَعُوْذِيْنَ
يُوَسْوِسُيُوَسْوِسَانِ, تُوَسْوِسَانِ, يُوَسْوِسُوْنَ, تُوَسْوِسُوْنَ, تُوَسْوِسِيْنَ
يُوْلَدُيُوْلَدَانِ, تُوْلَدَانِ, يُوْلَدُوْنَ, تُوْلَدُوْنَ, تُوْلَدِيْنَ
يَدْخُلُيَدْخُلَانِ, تَدْخُلَانِ, يَدْخُلُوْنَ, تَدْخُلُوْنَ, تَدْخُلِيْنَ

Semua fiil lima tersebut berkedudukan rofa, dan ciri rofa nya adalah nun. alasan kenapa ciri rofa nya nun adalah karena lafadz tersebut adalah salah satu lafadz fiil lima.

Untuk lebih mengerti lagi, penjelasan tentang fiil mudori ada dalam bahasan ilmu shorof, maka dari itu kita juga harus belajar ilmu shorof.

Sebarkan juga link www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter ataupun media sosial lainnya. Atau juga langsung dengan mengklik ikon medsos/share yang tersedia di bawah, agar kita bisa memberi manfaat kepada yang lain. Ikuti juga fb kami di www.facebook.com/bisaxa dan twitter kami di @bisaxa. Semoga kita mendapat kebaikan dari apa yang telah kita kerjakan. آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن 

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

وَالسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه

Wednesday, 10 February 2016

jurumiyah bag 13 (penempatan alif (ا) sebagai ciri i'rob rofa)

اَلسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

2 dari 4 ciri i'rob rofa (رفع) sudah kita bahas untuk penempatannya. Sekarang lanjut untuk ciri rofa (رفع) yang ke 3, yaitu alif (ا). Alif (ا) termasuk salah satu ciri rofa (رفع). Di dalam jurumiyah di tulis :

وأما الألف فتكون علامة للرفع في تثنية الأسماء خاصة

واما الألف (wa ammal alifu)
Artinya = dan adapun haraf alif

فتكون (fatakuunu)
Artinya = maka ada itu haraf alif

علامة (alaamatan)
Artinya = jadi ciri

للرفع (lirrof'i)
Artinya = pada i'rob rofa

فى تثنية الأسماء (fii tasniyatil asmaa'i)
Artinya = di dalam isim tasniyah

خاصة (khoossotan)
Artinya = saja

Ciri rofa (رفع) yang ke 3 adalah haraf alif (ا). Alif (ا) yang menjadi ciri rofa (ا) biasanya terdapat sebelum haraf terakhir. Alif (ا) jadi ciri i'rob rofa (رفع) hanya dalam satu tempat, yaitu isim tasniyah (تثنية). Apa itu tasniyah? Sebelumnya kita telah membahas mufrod (مفرد) yang berarti tunggal dan jama (جمع) yang berarti banyak, dan tasniyah (تثنية) adalah 2. Di dalam bahasa arab, jika lafadz yang mempunyai bilangan satu di sebut mufrod (مفرد), lafadz yang punya arti bilangan 2 di sebut tasniyah (تثنية), dan lafadz yang punya arti bilangan lebih dari 2 (3 dan seterusnya) disebut jama (جمع). Contoh lafadz soolihun (صَالِحٌ) artinya orang soleh, berarti mufrod (مفرد). Jika lafadz tasniyah (تثنية) maka akan menjadi soolihaani (صَالِحَانِ) artinya dua orang soleh, dan jika lafadz jama (جمع) maka akan jadi soolihuuna (صَالِحُونَ) artinya orang-orang soleh (orang soleh yang banyak). Untuk contoh yang lain bisa lihat tabel di bawah ini.

Saat lafadznya mufrod (مفرد) Saat lafadznya tasniyah (تثنية) menjadi :
Soolihun (صَالِحٌ) Soolihaani (صَالِحَانِ)
Zaidun (زَيدٌ) Zaidaani (زَيدَانِ)
Kaafirun (كَافِرٌ) Kaafirooni (كَافِرَانِ)
muslimun (مُسلِمٌ) Muslimaani (مُسلِمَانِ)
Jaahilun (جَاهِلٌ) Jahilaani (جَاهِلَانِ)

Kita ambil satu contoh جَاءَ صَالِحَانِ. Lafadz صَالِحَانِ disini berkedudukan rofa (رفع). Cirinya adalah alif (ا). Alasan ciri lafadz صَالِحَانِ adalah alif (ا) adalah karena lafadz soolihaani (صَالِحَانِ) lafadz isim tasniyah (تثنية).

Sebarkan juga link www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter ataupun media sosial lainnya. Atau juga langsung dengan mengklik ikon medsos yang tersedia di bawah, agar kita bisa memberi manfaat kepada yang lain. Ikuti juga fb kami di www.facebook.com/bisaxa dan twitter kami di @bisaxa. Semoga kita mendapat kebaikan dari apa yang telah kita kerjakan. آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

وَالسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه

Monday, 8 February 2016

contoh lafadz jama mudzakkar dan isim lima

اَلسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

Pada kiriman sebelumnya di jurumiyah bag 12 admin mengalami gangguan untuk mengupload gambar contoh untuk lafadz isim lima dan jama mudzakkar. Tapi alhamdulillah sekarang sudah bisa di upload. Langsung saja ini gambarnya.

Contoh dari lafadz mufrod (tunggal) yang menjadi jama mudzakkar (banyak) :



Contoh dari lafadz isim lima :



Sebarkan juga link www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter ataupun media sosial lainnya. Atau juga langsung dengan mengklik ikon medsos yang tersedia di bawah, agar kita bisa memberi manfaat kepada yang lain. Ikuti juga fb kami di www.facebook.com/bisaxa dan twitter kami di @bisaxa. Semoga kita mendapat kebaikan dari apa yang telah kita kerjakan. آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

وَالسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه

Sunday, 7 February 2016

jurumiyah bag 12 (penempatan wawu sebagai ciri rofa)

اَلسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

Bahasan sebelumnya kita telah bahas penempatan harkat dommah (ُ) sebagai ciri rofa. Sekarang kita lanjut dengan ciri rofa yang ke dua, yaitu haraf wawu (و). Didalam jurumiyah ditulis :

وأما الواو فتكون علامة للرفع في موضعين : في جمع المذكر السالم وفي الأسماء الخمسة وهي : أبوك وأخوك وحموك وفوك وذو مال

وأما الواو (wa ammal wawu)
Artinya = dan adapun haraf wawu

فتكون (fatakuunu)
Artinya = maka ada haraf wawu

علامة (alaamatan)
Artinya = jadi ciri

للرفع (lirrof'i)
Artinya = pada i'rob rofa

في موضعين (fii maudi'aini)
Artinya = dalam dua tempat

في جمع المذكر السالم ( fii jam'il mudzakkarissaalimi)
Artinya = pertama didalam jama mudzakkar salim

وفي الأسماء الخمسة (wa fil asmaail khomsati)
Artinya = dan didalam isim lima

وهي (wahiya)
Artinya = dan isim lima itu adalah

أبوك وأخوك وحموك وفوك وذو مال (abuuka wa akhuuka wa hamuuka wa fuuka wa dzuu maalin)
Artinya = lafadz abuuka, akhuuka, hamuuka, fuuka, dan lafadz dzuu maalin)

Selanjutnya ciri rofa (رفع) yang kedua adalah haraf wawu (و). Wawu (و) termasuk ciri pengganti dari rofa, karena ciri utamanya adalah harkat dommah (ُ), seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika dommah (ُ) jadi ciri rofa biasanya terdapat diakhir lafadz, maka wawu (و) yang menjadi ciri rofa biasanya ada sebelum haraf yang terakhir. Wawu (و) yang menjadi ciri rofa ada dalam 2 tempat, yaitu :


  • Jama mudzakkar salim

Jama (جمع) berarti banyak, mudzakkar (مذكر) berarti laki-laki, dan salim (سالم) berarti tidak menggunakan haraf illat (حروف العلة). Dengan kata lain, jama mudzakkar salim adalah lafadz yang menunjukkan orang yang banyak atau sesuatu yang banyak, dan haraf asalnya tidak menggunakan haraf illat (حروف العلة). Contoh seperti lafadz muflihuun (مُفلِحُونَ) dan surah albaqarah yang berarti orang-orang yang beruntung (banyak). Lafadz muflihuun (مُفلِحُونَ) i'rob atau kedudukannya rofa, cirinya adalah wawu (و). Kenapa cirinya dengan wawu (و)? Tidak dengan ciri rofa yang lain? Karena lafadz muflihuun (مُفلِحُونَ) adalah lafadz jama mudzakkar salim (جمع مذكر سالم). saat ini kami sedang mengalami gangguan untuk upload gambar, jdi tidak bisa upload untuk gambar contoh yang lain. mungkin lain kali akan di upload.


  • Isim lima

Wawu menjadi ciri rofa juga dalam isim lima. Mengapa disebut isim lima? Karena ada lima, he. 1. Lafadz abu (اب), 2. Akhu (اخ), 3. Lafadz hamu (حم), lafadz fu (ف), dan 5 lafadz dzu (ذو). Kelima isim tersebut harus di idhofatkan atau disandarkan pada dhomir (ضمير) atau lafadz lain. Contoh seperti lafadz abuuka. (ابوك). Lafadz abuuka (ابوك) yaitu lafadz abu (اب) yang di sandarkan pada dhomir (ضمير) yaitu kaf (ك). Saat berkedudukan rofa maka akan ada wawu (و) yang menjadi ciri rofa pada isim lima, jadilah lafadz abuuka (ابوك). Abuuka (ابوك) berkedudukan rofa, cirinya adalah wawu (و). Alasan kenapa ciri rofa nya wawu adalah karena lafadz abuuka termasuk dari isim lima. Karena saat ini kami sedang mengalami gangguan untuk  upload gambar, mungkin nanti akan di share nya.



Sebarkan juga link www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter ataupun media sosial lainnya. Atau juga langsung dengan mengklik ikon medsos yang tersedia di bawah, agar kita bisa memberi manfaat kepada orang lain. Ikuti juga fb kami di www.facebook.com/bisaxa dan twitter kami di @bisaxa. Semoga kita mendapat kebaikan dari apa yang telah kita kerjakan. آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

وَالسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه

Friday, 5 February 2016

jurumiyah bag 11 (penempatan harkat dommah sebagai ciri i'rob rofa)

_السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Sebelumnya kita telah membahas tentang ciri-ciri i'rob rofa (رفع), dan kali ini kita akan bahas tentang penempatan daripada ciri-ciri rofa tersebut. Ciri pertama pada i'rob rofa adalah harkat dommah (ُ). Tapi apakah semua lafadz yang berakhiran harkat dommah (ُ) dikatakan berkedudukan rofa (رفع)?. Ternyata tidak semua lafadz yang berakhiran harkat dommah berkedudukan rofa (رفع). Lalu lafadz mana saja yang dikategorikan berkedudukan rofa saat berakhiran harkat dommah (ُ)?. Di jurumiyah ditulis :

فأما الضمة فتكون علامة للرفع في أربعة مواضع في الإسم المفرد وجمع التكسير وجمع المؤنث السالم والفعل المضرع الذي لم يتصل بآخره شيء

Sekarang kita bahas lebih rinci

فأما الضمة (fa'ammaddommatu)
Artinya = maka adapun harkat dommah

فتكون (fatakuunu)
Artinya = maka ada harkat dommah

علامة (alaamatan)
Artinya = itu jadi ciri

للرفع (lirrof'i)
Artinya = pada i'rob rofa

في أربعة مواضع (fii arba'atin mawaadi'a)
Artinya = didalam empat (4) tempat

في الإسم المفرد (fil ismil mufrodi)
Artinya = pertama dalam isim mufrod

وجمع التكسير (wajam'ittaksiiri)
Artinya = kedua didalam jama taksir

وجمع المؤنث السالم (wajam'il mu'annasissaalimi)
Artinya = ketiga didalam jama muannas salim

والفعل المضرع (wal fi'lil mudori'i)
Artinya = dan keempat didalam fiil mudori

الذي لم يتصل (alladzi lam yattasil)
Artinya = yang belum bertemu

بآخره شيء (bi'aakhirihi syai'un)
Artinya = apapun juga dengan akhiran fiil mudori

Harkat dommah (ُ) adalah ciri utama atau ciri asli dari i'rob rofa (رفع). Itu berarti ketiga ciri yang lain pada i'rob rofa adalah ciri pengganti. Harkat dommah (ُ) menjadi ciri daripada rofa (رفع) dalam 4 tempat, artinya jika ditemukan ada lafadz yang berakhiran dommah (ُ) selain dari yang empat, maka itu bukan dommah yang menjadi ciri rofa. Karena kita telah ketahui bahwa i'rob atau kedudukan suatu lafadz bukan hanya satu, dan masing-masing i'rob punya ciri, masing-masing dari cirinya pun punya tempat. Tempat yang menjadi harkat dommah (ُ) menjadi ciri rofa (رفع) ada 4, yaitu :

  • Isim mufrod

Isim mufrod adalah kalam isim (اسم) yang yang mempunyai arti tunggal. Kita telah ketahui tentang ciri-ciri kalam isim (اسم) sebelumnya, dan bisa kita ketahui arti tunggal jika kita lihat artinya. Mufrod berarti tunggal, atau satu, jadi isim mufrod adalah isim yang menunjukkan satu orang, atau satu benda, atau satu tempat atau apa saja yang yang dihitung 1. Contoh seperti lafadz alkitaabu (الكِتَابُ) dalam surah albaqarah ayat 2. Isim mufrod tersebut berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah. Bisa kita lihat ciri isim dalam lafadz tersebut, dan jika kita baca terjemahannya bisa kita ketahui artinya adalah kitab (kitab disitu mengarah pada alqur'an), kitab berarti tunggal atau satu, karena jika menunjukkan banyak maka akan ditulis kitab-kitab atau beberapa kitab.

  • Jama taksir

Jika mufrod berarti satu, maka jama berarti banyak (lebih dari 2). Dalam bahasa arab hitungan 1 = mufrod (مفرد), 2 = tasniyah (تثنية), dan jika lebih dari 2 (3 dan seterusnya) = jama (جمع). Taksir artinya pecah, artinya jama taksir adalah jama pecah atau lafadz yang dibuat jama tapi tidak beraturan seperti bentuk mufrodnya. Admin akan tulis penjelasan tentang jama taksir di lain waktu, karena jika ditulis disini terlalu panjang. Contoh jama taksir yang mempunyai harkat dommah sebagai ciri rofa adalah lafadz asyhurun (اَشهُرٌ) dalam surah albaqarah. Jama taksir tersebut berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah.

  • Jama muannas salim

Jama yang tidak mengikuti aturan mufrod disebut jama taksir, sedangkan yang mengikuti aturan atau bentuk mufrodnya ada 2, yaitu jama mudzakkar (جمع مذكر) (untuk laki-laki) dan jama muannas (جمع مؤنث) (untuk perempuan). Sedangkan salim (سالم) berarti yang tidak menggunakan haraf illat (علة). Penjelasannya juga akan kita bahas nanti, karena terlalu panjang. Contoh seperti lafadz muhkamaatun (مُحكَمَاةٌ) dalam surah ali imron ayat 7. Jama muannas salim tersebut berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah.

  • Fiil mudori

Kita tidak akan mengetahui apa itu fiil mudori jika kita tidak belajar ilmu shorof, maka untuk mengetahui apa itu fiil mudori, kita harus belajar ilmu shorof. Penjelasan fiil mudori akan ada pada postingan admin yang lain tentang belajar ilmu shorof. Fiil mudori bisa dikatakan berkedudukan rofa jika tidak ada amil (عامل) yang menempel atau masuk pada lafadz fiil mudori. Jika tidak ada amil (عامل) yang masuk, maka dipastikan fiil mudori tersebut berkedudukan rofa. Jika kedudukan rofa fiil mudori ditentukan dengan tidak adanya amil (عامل) yang masuk, maka ciri bahwa kedudukan rofa fiil mudori dengan harkat dommah ditentukan juga dengan tidak adanya dhomir (ضمير) yang masuk pada fiil mudori (teliti dengan yang ditulis tebal, jangan sampai tertuka). Itulah yang dimaksud dengan الذي لم يتصل بآخره شيء. Bedanya jika amil (عامل) yang menentukan kedudukan ada di awal lafadz fiil mudori, maka domir (ضمير) yang menentukan cirinya ada di akhir fiil mudori. Contoh seperti lama yaquulu (يَقُولُ) dalam surah albaqarah ayat 8. Fiil mudori tersebur berkedudukan rofa, cirinya adalah harkat dommah.

Terus belajar, terus berusaha, jangan menyerah dan jangan lupa berdo'a. Mungkin akan kebingungan dan tidak terlalu mengerti saat pertama belajar, tapi _اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ seiring berjalan waktu kita akan lebih mengerti.

Jangan lupa like fp kami di www.facebook.com/bisaxa juga follow twitter di @bisaxa. bantu bagikan juga link kami www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter atau social media lainnya agar bisa jadi pahala bagi kita semua. semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan Alloh s.w.t. آمِيـنَ...

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

وَاللَّهُ أَعلَم بِالصَّوَاب

وَالسَّلَامُ عَلَيكُم وَرَحمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُه

Tuesday, 2 February 2016

tashrifan bag 2 (konsep utama ilmu shorof dan nama setiap bagian konsep utama)

_السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Setelah sebelumnya kita telah bahas pengertian tentang ilmu shorof (صرف), sekarang akan kita bahas bagian pertama dalam ilmu shorof. Bagian pertama dalam ilmu shorof yaitu tentang bab tsulatsi mujarrod salim (ثلثي مجرد سالم). Telah kita bahas sebelumnya apa itu tsulasi (ثلثي), apa itu mujarrod. (مجرد), dan apa itu salim (سالم). Disini kita akan langsung beri contoh dari bab tsulasi mujarrod salim.

Contoh dasar dari bab tsulasi mujarrod tsalim adala lafadz fa'ala (فعل). Lafadz fa'ala biasa juga disebut wazan fa'ala (وزن فعل), artinya lafadz fa'ala (فعل) menjadi acuan, konsep utama, atau contoh utama dari semua lafadz. Ada konsep utama ada juga konsep dasar. Konsep dasar adalah susunan haraf-haraf (lafadz) beserta harkatnya yang menjadi contoh atau acuan, sedangkan konsep utama adalah haraf-haraf (lafadz) yang menjadi asal atau sumber dari konsep dasar. Jadi konsep dasar juga tercipta dari konsep utama. Lafadz fa'ala (فعل) yang menjadi konsep utama terdiri dari tiga bagian atau tiga haraf. Bagian pertama atau haraf pertama adalah fa' (ف) dinamakan juga fa' fiil (فا فعل). Bagian kedua adalah ain (ع) dinamakan juga ain fiil (عين فعل). Dan bagian ketiga adalah lam (ل) dinamakan juga adalah lam fiil (لم فعل). Artinya bab tsulasi mujarrod salim (ثلثي مجرد سالم) adalah lafadz-lafadz yang huruf-huruf asalna terdiri dari tiga haraf. Jika fa'ala (فعل) yang menjadi contoh disebut dengan wazan (وزن), maka lafadz yang menyerupainya disebut mauzun (موزن). Seperti wazannya adalah fa'ala (فعل), mauzunnya (موزن) lafadz nashoro (نصر), artinya fa'ala yang menjadi contohnya, sedangkan nashoro yang menyontoh atau menyerupainya. Perlu diperhatikan urutan harafnya, ingat lah nama dari ketiga bagian tadi, yaitu fa' fiil (فا فعل), ain, ain fiil (عين فعل), dan lam fiil (لم فعل). Jika dalam lafadz fa'ala yang menjadi fa' fiil (فا فعل) adalah fa (ف), yang menjadi ain fiil (عين فعل) adalah ain (ع), dan yang menjadi lam fiil (لم فعل) adalah lam (ل), maka dalam lafadz nashoro (نصر) yang menjadi fa' fill (فا فعل) adalah nun (ن), yang menjadi ain fiil (عين فعل) adalah shod (ص), dan yang menjadi lam fiil (لم فعل) adalah ro' (ر). Seperti  berikut :

Lafadz
Lam fiil (لم فعل)
Ain fiil (عين فعل)
Fa' fiil (فا فعل)

Fa'ala (فعل)
Lam (ل)
Ain (ع)
Fa (ف)

Nashoro (نصر)
Ro' (ر)
Shod (ص)
Nun (ن)


Seperti itulah konsep utama. Jadi nanti semua tsulasi mujarrod salim (ثلثي مجرد سالم) tersusun dari tiga haraf yang setiap bagiannya dinamakan seperti diatas.

Jangan lupa like fp kami di www.facebook.com/bisaxa juga follow twitter di @bisaxa. bantu bagikan juga link kami www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter atau social media lainnya agar bisa jadi pahala bagi kita semua. semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan Alloh s.w.t. آمِيـنَ...

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bemanfaat.

Wassalamulaikum

Monday, 1 February 2016

jurumiyah bag 10 (cara mengetahui i'rob dengan alamat atau ciri-cirinya)

_السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

Alhamdulillah tanpa terasa kita sudah bahas beberapa bagian dasar ilmu nahwu. Dan pada bahasan kali ini kita akan belajar mengetahui ciri-ciri i'rob (إِعرَاب). Di jurumiyah di tulis :

باب معرفات علامة الإعراب (baabu ma'rifaati alaamatil i'roobi)
Artinya = bab ini menjelaskan tentang ciri-ciri daripada i'rob

Setiap i'rob (إِعرَاب) tentu mempunyai ciri, agar kita bisa membedakannya. Apakah ciri-ciri daripada i'rob (إِعرَاب) tersebut?. Di jurumiyah di tulis :

للرفع اربع علامة الضمة والواو والألف والنون

Kita bahas satu persatu

للرفع (lirrof'i)
Artinya = pada i'rob rofa

اربع علامة (arba'u alaamatin)
Artinya = tetap 4 ciri

الضمة (addhommatu)
Artinya = pertama adalah harkat dommah

والواو (wal waawu)
Artinya = dan haraf wawu

والألف (wal alifu)
Artinya = dan haraf alif

والنون (wannuunu)
Artinya = dan haraf nun

Setelah kita belajar mengenal bagian daripada i'rob (إِعرَاب), sekarang pun kita akan masih membahas tentang i'rob (إِعرَاب). I'rob (إِعرَاب) yang jadi bahasan pertama adalah i'rob rofa (رَفَع). Bagaimana agar kita bisa mengetahui kedudukan suatu lafadz? Dengan kata lain bagaimana kita tau i'rob (إِعرَاب) apa yang ada di lafadz tersebut? Tentu kita bisa mengetahui perbedaannya jika kita sudah mengetahui ciri-cirinya. Ciri dari i'rob rofa. (رَفَع) ada 4.

  • Harkat dommah

Ciri pertama adalah harkat dommah (ُ) yang ada di akhir lafadz. Entah itu isim (إِسِم) atau fiil (فِعِل), bisa diketahui sedang berkedudukan rofa (رَفَع) jika ada harkat dommah (ُ) pada akhir lafadz. Contoh seperti lafadz alhamdu (اَلحَمدُ) dalam surah alfaatihah. Lafadz alhamdu (اَلحَمدُ) i'robnya rofa (رَفَع), cirinya adalah harkat dommah (ُ) yang ada di akhir lafadz alhamdu.
  • Haraf wawu

Selanjutnya adalah haraf wawu (و). Haraf wawu (و) yang menjadi ciri i'rob rofa (رَفَع) terdapat di sebelum akhir lafadz. Berbeda dengan dommah (ُ), wawu (و) menjadi ciri rofa hanya pada isim (إِسِم), tidak pada fiil (فِعِل). Isim (إِسِم) juga bisa diketahui berkedudukan rofa (رَفَع) dengan adanya wawu yang ada sebelum akhir lafadz. Contoh seperti lafadz al kaafirun (الكفرون) dalam surah alkaafirun. Lafadz alkaafirun (الكفرون) i'robnya rofa, cirinya adalah wawu (و) yang ada sebelum akhir lafadz.

  • Haraf alif

Selanjutnya adalah haraf alif (ا). Sama seperti haraf wawu, alif (ا) yang menjadi ciri dari i'rob rofa (رَفَع) ada sebelum haraf yang menjadi akhir dari lafadz. Alif (ا) juga menjadi ciri dari rofa (رَفَع) hanya pada isim (إِسِم), tidak pada fiil (فِعِل). Contoh seperti lafadz qoomazzaidaani (قَامَ الزَّيدَانِ). Lafadz azzaidaani (الزَّيدَانِ) i'robnya rofa, cirinya adalah alif (ا) sebelum akhir lafadz.

  • Haraf nun

Terakhir adalah nun (ن). Nun (ن) menjadi ciri rofa hanya pada fiil (فِعِل), tidak pada isim. Posisi nun (ن) yang menjadi ciri rofa ada pada akhir lafadz. Contoh seperti lafadz yadkhuluuna (يَدخُلُونَ) dalam surah annashr. Lafadz yadkhuluuna (يَدخُلُونَ) i'robnya rofa, cirinya adalah adanya nun (ن) di akhir lafadz.

Jangan lupa like fp kami di www.facebook.com/bisaxa juga follow twitter di @bisaxa. bantu bagikan juga link kami www.bisaxa.blogspot.com di fb, twitter atau social media lainnya agar bisa jadi pahala bagi kita semua. semoga kita semua senantiasa ada dalam lindungan Alloh s.w.t. آمِيـنَ... 

Mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum